bmtnujatim@gmail.com +62 878-0550-8881

Menapak Jejak Spiritualitas dan Ekonomi Umat di Ponpes Syarifuddin Lumajang



Lumajang, Ahad 29 Juni 2025 – KSPP Syariah BMT Nuansa Umat Jawa Timur kembali meneguhkan komitmen perjuangannya dalam membangun peradaban ekonomi umat melalui kegiatan Rihlah Sanad Perjuangan, yang kali ini diselenggarakan di Pondok Pesantren Syarifuddin, Wonorejo, Lumajang.

Kegiatan yang berlangsung khidmat ini dihadiri oleh para pengelola BMT NU daerah Lumajang Jawa Timur. Acara ini menjadi momentum penting untuk merefleksikan kembali semangat awal perjuangan ekonomi warga Nahdliyin sekaligus memperkuat jaringan spiritual dan ideologis antar-pengelola.

KH. Dr. Abdul Wadud Nafis, Lc., MEI, selaku Ketua Yayasan Ponpes Syarifuddin, memberikan sambutan hangat atas kedatangan para pengelola BMT NU. Dalam tausiyahnya, beliau menyampaikan bahwa perjuangan BMT NU hari ini merupakan bagian dari ikhtiar besar dalam meneruskan cita-cita KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), yang dulu mendirikan NUSumma sebagai pionir lembaga keuangan berbasis Nahdlatul Ulama.

“Dulu Gus Dur mendirikan NUSumma untuk mempermudah akses keuangan bagi warga NU, meski banyak kritik karena unsur riba. Tapi Gus Dur tepis semua itu demi tujuan besar: kesejahteraan umat. Dan hari ini, BMT NU hadir sebagai penerus perjuangan itu,” ujar beliau.

Beliau juga menekankan bahwa umat Islam, khususnya warga NU, harus mulai membangun peradaban baru dengan menjadi pribadi yang kuat secara ekonomi. “Kita ini sedang membangun peradaban. Hidup itu harus kaya, dan inilah jalannya. Maka kita harus inovatif, amanah, dan penuh tanggung jawab.”

Dalam arahannya, KH. Abdul Wadud Nafis menegaskan bahwa kejujuran saja tidak cukup. Pengelola lembaga keuangan harus membangun komunikasi yang baik dan menciptakan lingkungan kerja yang menyenangkan agar keberkahan hadir dalam setiap aktivitas.

“Barokah itu datang kepada yang tulus dan ikhlas. Kalau kita bekerja lebih dari seharusnya, Allah akan membalas dengan cara-Nya. Tapi kalau kita bekerja kurang dari seharusnya, Allah pun akan mengambil dengan cara-Nya.”

Beliau juga mengingatkan pentingnya sifat shiddiq, amanah, dan fathonah dalam mengelola keuangan umat. “Kalau tidak amanah, hidup akan hina. Maka mari bekerja dengan niat ibadah. Jadilah pejuang sejati di jalan Allah melalui lembaga keuangan ini.”


Kegiatan Rihlah Sanad Perjuangan ini bukan hanya menjadi ajang silaturahmi, tapi juga menjadi forum penguatan visi, semangat jihad ekonomi, dan pembaharuan niat bagi seluruh pengelola BMT NU.

Semoga semangat ini terus membara, menjadikan BMT NU sebagai ujung tombak kemandirian ekonomi umat, dan membuka jalan menuju peradaban baru yang sejahtera, adil, dan barokah.


30-06-2025 ______________ 43 Kali dilihat