Pesan KH. umar: Membangun Ekonomi Syariah dengan Ruh Perjuangan dan Keberkahan
Jember, 29 Juni 2025 — Acara Rihlah Sanad Perjuangan BMT Nuansa Umat Jawa Timur kembali digelar, kali ini di Kabupaten Jember. Dalam kegiatan yang merupakan rangkaian acara Hari Jadi BMT NU yang ke-21 ini, para pengelola BMT NU mendapat wejangan langsung dari KH. Umar Syaifuddin, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Qadiri Jember.
Dalam tausiyahnya, KH. Umar menekankan pentingnya menjaga silaturrahim sebagai bentuk kesempurnaan nikmat yang diberikan Allah kepada hamba-Nya. Bagi beliau, memperkuat sanad spiritual dan hubungan dengan guru serta orang tua adalah pondasi utama untuk keberkahan dalam hidup dan perjuangan.
"Silaturrahim adalah kesempurnaan nikmat. Dan untuk mencapai keberkahan, maka sambunglah sanad itu dengan orang tua dan guru," pesannya.
Beliau juga memberikan motivasi kuat kepada para penggerak ekonomi syariah, khususnya di BMT NU, agar menjadikan aktivitas ekonomi sebagai jalan jihad fi sabilillah.
"Silakan berjuang di jalan Allah melalui pengembangan ekonomi syariah melalui BMT NU. Karena dengan demikian, Anda telah menjadi orang yang bermanfaat bagi umat," tutur KH. Umar.
Tak lupa, beliau menyoroti pentingnya keseimbangan antara bekal dunia dan akhirat. KH. Umar menegaskan bahwa mencari harta adalah bagian dari ikhtiar dunia, selama dikelola dengan niat yang benar dan digunakan di jalan yang diridhai Allah.
"Carilah bekal akhirat sebanyak-banyaknya, tapi jangan lupa penuhi juga bekal hidup di dunia. Karena kita masih hidup di dunia, maka perlu keseimbangan," jelas beliau.
Dalam bahasa Madura yang penuh makna, KH. Umar memberikan gambaran ideal mengenai relasi antara manusia dan harta.
"Jadilah orang yang menunggang dunia, bukan yang ditunggangi oleh dunia," atau dalam istilah beliau: “Oreng se nompa’ dunnya, katembang daddi oreng se etompa’ dunnya.”
Pernyataan tersebut mengandung pesan mendalam agar harta dijadikan alat perjuangan, bukan sebaliknya menjadikan manusia tunduk kepada dunia.
Pesan-pesan KH. Umar Syaifuddin memperkuat semangat para pengelola BMT NU untuk terus berjuang membangun ekonomi umat yang kokoh secara spiritual dan profesional. Beliau menekankan bahwa perjuangan ekonomi tidak terlepas dari nilai keberkahan dan hubungan ruhaniyah yang kuat dengan guru dan ulama.
Rihlah ini menjadi ruang refleksi, motivasi, dan pembekalan ruhiyah bagi para pelaku ekonomi syariah agar tetap teguh di jalur pengabdian—tidak hanya kepada umat, tetapi juga kepada Allah SWT.
"Keseimbangan antara amal dunia dan akhirat akan membawa kita pada kehidupan yang berkah, insyaAllah," pungkas KH. Umar.
29-06-2025 ______________ 74 Kali dilihat