BMT NU Bukan Sekadar Lembaga Ekonomi Tapi Dakwah Bil Hal
Paiton, Probolinggo – Ahad, 29 Juni 2025 dalam suasana penuh keteduhan dan kehangatan ukhuwah, KH. Zuhri Zaini, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, menyampaikan pesan sarat makna kepada para pengelola KSPP Syariah BMT Nuansa Umat Jawa Timur dalam kegiatan bertajuk Rihlah Sanad Perjuangan. Acara ini menjadi refleksi penting atas hubungan erat antara pesantren dan perjuangan ekonomi umat berbasis nilai-nilai syariah.
Kiai Zuhri membuka dengan menegaskan pentingnya silaturahmi dalam ikhtiar ekonomi. “Kalau ingin dilapangkan rezeki, rajinlah bersilaturahmi. BMT NU dan pesantren adalah sama-sama pengabdi; satu pengabdi ekonomi, satu lagi pengabdi pendidikan. Maka silaturahmi antar pengabdi ini adalah ladang berkah,” tuturnya.
Beliau juga mengenang bagaimana pesantren Nurul Jadid dulu sempat mencoba mendirikan BMT dan swalayan, namun belum berhasil seperti BMT NU. “Saya perhatikan, salah satu sebabnya karena tidak proporsional. Banyak yang rangkap jabatan: jadi guru, jadi pengelola. Berbeda dengan BMT NU yang saya lihat dikelola secara profesional, dan fokus,” kata beliau penuh apresiasi.
Menurut KH. Zuhri, keberadaan BMT NU bukan hanya soal ekonomi, tapi lebih dari itu: dakwah. “Yang terlihat memang ekonomi, tapi hakikatnya ini lembaga dakwah bil hal. Kita ini tidak cukup hanya memberi fatwa, tapi harus memberi solusi. Dan BMT NU hadir sebagai solusi ekonomi umat,” tegas beliau.
Beliau menekankan pentingnya keikhlasan dalam bekerja. “Kalau kita ikhlas berjuang di bidang ekonomi, insyaAllah akhiratnya menyusul. Jangan khawatir. Banyak para pengabdi pesantren yang karena ikhlas, anaknya bisa S2, naik haji, dan hidup berkah. Kita jangan hanya memikirkan diri sendiri,” katanya menyentuh hati para pengelola.
KH. Zuhri juga menyampaikan rasa syukur karena banyak alumni Nurul Jadid diterima dan berkembang di BMT NU. “Kami bersyukur dan mendorong para alumni bekerja di BMT NU, asal profesional dan istiqamah. Jangan kesusu, tanam akar dulu yang kuat,” pesannya.
Di akhir tausiyahnya, KH. Zuhri memohon doa agar pesantren terus diberi kemudahan dalam perjuangan.
29-06-2025 ______________ 182 Kali dilihat