KH. Muhammad: Perjuangan Ekonomi Syariah Butuh Aksi Nyata Bukan Sekadar Khutbah
Sampang, 29 Juni 2025 — Acara Rihlah Sanad Perjuangan BMT Nuansa Umat Jawa Timur yang digelar di Kabupaten Sampang berlangsung khidmat dan penuh semangat kolaborasi. Salah satu momen penting dalam kegiatan ini adalah sambutan hangat dari KH. Muhammad Bin A. Muafi Zaini, Pengasuh Pondok Pesantren Nazhatut Tullab Camplong, yang memberikan arahan mendalam seputar masa depan ekonomi syariah dan peran strategis santri di dalamnya.
Dalam sambutannya, KH. Muhammad menyoroti tantangan dakwah dan pendidikan ekonomi saat ini. Menurutnya, metode pengajian formal atau khutbah terhadap pelaku ekonomi dinilai kurang efektif di era modern. Sebagai gantinya, beliau mendorong pendekatan berbasis diskusi dan aksi nyata sebagai solusi yang lebih cepat dan tepat sasaran.
"Lebih baik diskusi langsung dan aksi nyata, karena itu lebih cepat menghasilkan solusi. Tapi kali ini saya tetap ingin menyampaikan sesuatu, karena saya anggap acara ini penuh hikmah," ujarnya.
Beliau menyampaikan apresiasi tinggi terhadap BMT NU yang telah berjuang menjaga dana umat agar tetap dalam jalur syariah dan tidak jatuh ke sistem keuangan konvensional yang rentan riba. Bahkan, beliau menegaskan pentingnya pengelolaan dana umat oleh santri atau insan “Islam kanan” yang dikenal lebih amanah dan jujur.
Namun, tantangan besar masih menghadang. KH. Muhammad mengungkap bahwa lembaga keuangan syariah masih kalah jauh dari konvensional. Di Sampang saja, total tabungan di bank-bank konvensional seperti Bank Jatim, BRI, dan BNI telah menyentuh angka Rp800 miliar, sementara potensi ekonomi yang tersentuh oleh lembaga keuangan syariah masih sekitar 2%.
"Ini pekerjaan rumah kita bersama. Ayo kita berpikir keras agar potensi ekonomi Islam ini bisa kita maksimalkan,” ajaknya.
Beliau menekankan pentingnya sinergi antara BMT NU dan pesantren, serta mengajak untuk membangun persepsi bersama bahwa ekonomi pesantren dan koperasi syariah bukanlah rival, melainkan mitra dalam membangun umat.
Lebih lanjut, beliau menyoroti pentingnya peningkatan kuantitas dan kualitas secara seimbang, agar manfaat kehadiran BMT NU bisa dirasakan lebih merata. Beliau juga menyerukan perlunya pembiayaan berbasis pengembangan manusia, bukan hanya untuk sektor bisnis semata.
"Cobalah BMT NU mulai memikirkan pembiayaan manusia—yang disiapkan menjadi sosok visioner masa depan melalui pendidikan dan pelatihan. Itu investasi jangka panjang,” tegasnya.
KH. Muhammad juga menyinggung perlunya inovasi dan peningkatan pelayanan di lembaga syariah, mengingat masih banyak masyarakat yang memilih layanan konvensional. Beliau mengajak pengelola BMT NU menjawab tantangan ini dengan aksi nyata di lapangan.
Zainal Abidin selaku Divisi Tabungan juga memberikan sambutan. Ia menyampaikan pentingnya keseimbangan antara ikhtiar langit dan bumi, serta meminta bekal doa dan taujihad dari para kiai dan pesantren.
“Kami akui, meskipun kami tidak mondok langsung, kami juga santri. Maka bekali kami dengan doa dan arahan agar pengelolaan dana umat ini tetap dalam rel syariah,” ujarnya.
Zainal juga menyampaikan bahwa melalui kemitraan dengan MWC NU se-Kabupaten Sampang, BMT NU telah berhasil menyalurkan dana sebesar Rp2,6 miliar hingga akhir 2024.
KH. Muhammad menutup sambutannya dengan doa agar para pejuang BMT NU diberi keberkahan dan kesejahteraan dalam perjuangan mereka.
“Saya doakan semoga kalian yang berjuang di BMT NU diberi kesejahteraan yang terjaga, bahkan meningkat.”
KH. Muhammad menyimpulkan bahwa pilihan untuk berjuang dan mengabdi melalui BMT NU adalah langkah yang tepat. Beliau menggambarkan hubungan antara pesantren dan BMT NU sebagai “Akhun Syaqiq” (saudara sekandung), menandakan kedekatan yang erat dan saling menguatkan.
“BMT NU telah membantu masyarakat agar tidak jatuh dalam riba. Ini sudah jelas perjuangan yang berkah dan bernuansa pesantren,” pungkasnya.
Rihlah Sanad Perjuangan ini bukan hanya menjadi momen silaturahmi dan penguatan spiritual, tetapi juga menjadi ruang strategis membangun visi bersama antara pesantren, santri, dan lembaga keuangan syariah untuk masa depan ekonomi umat yang lebih mandiri dan bermartabat.
29-06-2025 ______________ 179 Kali dilihat