BMT NU Jatim Lepas 49 Jamaah: Teguhkan Komitmen Layani Perjalanan Spiritual
Sumenep – BMT Nuansa Umat Jawa Timur kembali menjadi sahabat setia umat dalam mewujudkan impian menuju Tanah Suci. Kali ini, sebanyak 49 jamaah umrah paket 16 hari resmi diberangkatkan melalui prosesi pelepasan yang penuh khidmat, dipimpin langsung oleh KH. Roji Fawaid Baidlawi di halaman parkir Graha NUansa Gapura, Jumat (3/10/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama BMT Nuansa Umat Jawa Timur, H. Masyudi Kanzillah, menyampaikan pesan hangat sekaligus doa terbaik bagi para jamaah.
“Mohon doanya, semoga semua jamaah umrah diberikan kelancaran, kesehatan, dan kekuatan hingga tiba di Mekah dan Madinah. Niatkan keberangkatan ini sebagai tamu Allah dan Rasulullah, untuk memohon ampunan, berdoa bagi diri sendiri, keluarga, bangsa Indonesia, Nahdlatul Ulama, dan BMT Nuansa Umat agar senantiasa diberi keberkahan,” ujarnya.
Sejak program umrah ini bergulir, BMT Nuansa Umat telah memberangkatkan 1.312 jamaah — sebuah capaian yang menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan yang amanah, profesional, dan penuh keberkahan.
Dalam sambutannya, H. Masyudi Kanzillah memberikan pesan spiritual agar para jamaah mengisi perjalanan suci ini dengan memperbanyak amal ibadah, antara lain:
Membaca shalawat, mengkhatamkan Al-Qur’an, serta berziarah ke makam Rasulullah di Madinah.
Menunaikan shalat lima waktu dan shalat sunnah di Masjid Nabawi.
Shalat dua rakaat di Masjid Quba, sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Barang siapa shalat dua rakaat di Masjid Quba, pahalanya sama dengan pahala umrah.”
Melaksanakan umrah tiga kali dengan miqat di Bir Ali, Ji’ronah, dan Tan’im.
Mengingat sabda Rasulullah SAW: “Barang siapa yang thawaf, lalu shalat dua rakaat dan minum air zamzam, dosa-dosanya akan berguguran seperti daun dari pohonnya.”
Menyadari keutamaan shalat di Masjidil Haram yang nilainya seratus ribu kali lipat dibandingkan masjid lain.
Meyakini bahwa dalam 24 jam, Allah menurunkan 120 rahmat: 60 bagi yang bertawaf, 40 bagi yang shalat, dan 20 bagi yang memandang Ka’bah.
Selain fokus pada ibadah pribadi, jamaah juga diingatkan untuk terus mendoakan Indonesia agar menjadi negeri "baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur" , serta mendoakan kerabat, sahabat, dan umat Islam di seluruh dunia agar kelak mendapat panggilan suci sebagai tamu Allah dan Rasulullah.
Dengan penuh rasa syukur, seluruh jamaah dilepas dengan doa bersama agar perjalanan ini menjadi ibadah yang maqbulah, serta kembali ke tanah air membawa cahaya keberkahan bagi keluarga, masyarakat, dan bangsa.
03-10-2025 ______________ 220 Kali dilihat