bmtnujatim@gmail.com +62 878-0550-8881

Pesan Kiai Azaim: Alumni Harus Jaga Islam NU dan Pesantren Lewat Ekonomi



Situbondo, 27 Juli 2025 - Dalam kegiatan bertajuk Rihlah Sanad Perjuangan Pengelola, KHR. Azaim Ibrahimy memberikan arahan mendalam kepada para pengelola dan alumni yang bergerak di bidang ekonomi keumatan, khususnya mereka yang berkhidmat di BMT Nuansa Umat Jawa Timur. Dalam tausiyahnya, Kiai Azaim menekankan pentingnya menjaga amanah, integritas, dan semangat jihad ekonomi sebagai bagian dari perjuangan Islam yang hakiki.

Kiai Azaim menyampaikan bahwa risiko besar dalam mengelola keuangan umat sebanding dengan pahala besar yang dijanjikan oleh Allah SWT. Menyelamatkan ekonomi umat adalah pekerjaan mulia yang menjadi ladang amal.

Beliau menegaskan, berjuang di BMT NU termasuk kategori jihad fi sabilillah. “Jika seseorang wafat dalam jalan ini, maka ia tergolong syahid,” ujarnya.

Menukil ayat Al-Qur’an "Wajahidu bi amwalikum wa anfusikum fi sabilillah...", Kiai Azaim menegaskan bahwa jihad dengan harta mendahului jihad dengan jiwa. Maka, peran alumni pesantren dalam BMT NU adalah bagian dari jihad utama.

Dalam menghadapi ujian kehidupan, beliau mengajak untuk tetap tenang dan bersandar kepada Allah SWT. “Katakan pada masalah, 'Hai masalah, aku punya Allah Rabbul ‘Arsyil ‘Adzim.' Maka masalah akan menjadi kecil, bahkan hilang,” pesannya.

Kiai Azaim memberi peringatan keras terhadap praktik kecurangan atau fraud. “Melakukan fraud berarti mencoreng nama baik Islam, NU, dan pesantren. Alumni harus menjaga amanah dan tidak berbuat curang.”

Beliau mengingatkan bahwa meskipun kecurangan tak diketahui manusia, dua malaikat selalu mencatat amal perbuatan. “Jika perbuatan kita buruk, orang tua dan guru kita di akhirat bisa menangis dan berdoa agar kita diberi hidayah,” ujar beliau dengan penuh haru.

“Ada tiga kemuliaan yang harus selalu kalian jaga: Islam, NU, dan Pondok Pesantren,” tegas Kiai Azaim.

Kiai Azaim berpesan agar alumni pesantren tidak menyerahkan pos-pos strategis ekonomi umat kepada pihak yang tidak bertanggung jawab. “Kinerja yang baik dan kesetiaan dalam mengabdi di BMT NU adalah bentuk nyata menjaga keberlangsungan lembaga,” tambahnya.

Terakhir, beliau mengajak semua peserta untuk senantiasa mentalqin diri agar tidak mati rasa, mati iman, dan mati hati. “Talqin diri agar kita tetap tenang dan terjaga dari perbuatan buruk,” pungkas beliau.

Acara yang dihadiri oleh para pengelola BMT NU ini menjadi momen penguatan spiritual dan ideologis dalam mengelola lembaga keuangan berbasis syariah yang amanah dan berpihak pada umat. Tausiyah Kiai Azaim diharapkan menjadi bekal moral dan ruhani yang kuat dalam menjaga keberlanjutan perjuangan ekonomi Islam di tengah berbagai tantangan zaman.


27-07-2025 ______________ 413 Kali dilihat